Minggu, 22 Juni 2014

Sebuah Pilihan, Sebuah Jalan

            Kata orang hidup itu pilihan. Artinya untuk hidup yang lebih baik, kita butuh pilihan yang terbaik. Untuk mendapatkan pilihan terbaik, muncul berbagai kriteria, parameter, bahkan standar untuk memilih sebuah pilihan. Karena kriteria, parameter, atau standar tersebut hadir pertanyaan-pertanyaan saat kita ingin memilih. Contohnya saat di SMA. Kita diminta untuk memilih pilihan yang menentukan kelangsungan hidup kita kedepannya. “Mau kuliah dimana dik? Jurusan apa” atau “Mau ngambil jurusan apa dik? Dimana?” muncul pertanyaan pertama nentuin jurusan dulu atau universitas dulu? Disambut dengan pertanyaan-pertanyaan lainnya. Selalu begitu, saat hendak memilih, pertanyaan-pertanyaan muncul. Semakin besar pilihannya, semakin sulit pertanyaan yang muncul. Bahkan terkadang pertanyaan-pertanyaan tersebut tidak terjawab atau dari seekian pertanyaan yang terjawab, kita tidak mengarah pada satu penyelesaian masalah. Semua itu karena kita dipusingkan dengan soalan ‘memilih yang terbaik’.

            Saat memilih prodi teknik fisika aku tidak terlalu dipusingkan dengan pertanyaan-pertanyaan. Karena aku bukan orang yang terlalu mempertimbangkan setiap keputusan. Aku tidak banyak menggunakan parameter-parameter yang bisa digunakan dalam menentukan program studi. Prospek kerja, mata kuliah, kemungkinan lulus berapa tahun. Semua tidak aku pikirkan. Karena yang terpikir olehku hanya sesederhana ini : aku suka fisika, tapi kalau itu berarti hanya memutar-mutar rumas aku tidak selera. Maka aku cari fisika yang di’tikniki’in. Ketemu deh tu teknik fisika.


            Hikmahnya aku jadi sadar, kalau hidaup itu bukan cuma soal menentukan pilihan terbaik. Bukan hanya soalah ‘memilih yang terbaik’. Tapi juga bagaimana menjalani pilihan-pilihan yang kita ambil meski itu bukan yang terbaik. Pesanku untuk kalian yang tidak menaruh pilihan ini (baca : FT) di pilihan pertama, percayalah skenario Allah adalah skenario terbaik. Meski bukan pilihan yang sangat kalian inginkan, tapi jalanilah dan senangilah jalan baru ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar