Jumat, 04 September 2015

R A N T A U v.0.1 : Sebuah Pengantar

     Jumat, 4 September 2015. Beberapa hari yang lalu aku diminta untuk membuat life map, semacam perencanaan hidup yang harapannya merangkum keseluruhan mimpimu dalam satu lembar kertas. Sederhana memang, kamu hanya perlu menuliskan satu dari sekian banyak mimpi yang ingin kau raih di tiap tahunnya hingga ajal mendatangimu. Tugas ini sebenarnya diberikan kepada mahasiswa Fisika Teknik 2014 sebagai bentuk pembelajaran dalam rangkaian kegiatan orientasi jurusan yang sedang mereka jalani. Aku sebagai mentor mereka juga diminta untuk membuat life mapku sendiri, sebelum nantinya aku memberikan tugas yang sama pada peserta osjur.
       Aku mulai membuat life mapku sejak senin malam, tepatnya 1 September 2015. kabar buruknya adalah hingga hari ini seluruh perencanaan itu belum selesai, memang merangkum kisah hidupmu dalam semalam adalah hal yang konyol. Kecuali ketika hatimu telah memantapkan pilihan sejak lama dan sayangnya aku belum melakukan hal itu. Sampai pada akhirnya aku terbenam dalam kebingungan akan masa depan yang akan kuhadapi. Aku mulai merenung...
       Hari ini kebetulan kuliahku selesai sebelum adzan dhuhur berkumandang. Akhirnya aku mendapatkan sedikit waktu untuk merenungkan kembali tentang kisah hidupku selanjutnya. kuputuskan untuk menulis kisah singkat ini...
    Kemarin aku menceritakan kegalauanku pada seorang teman, dzaki namanya. Orang yang sudah kuanggap selangkah lebih maju soal perencanaan hidup. Dia memberi nasihat singkat untuk menonton rekaman pidato Steve Jobs, pendiri Apple .Inc, di Stanford University. Satu hal menarik yang Jobs sampaikan adalah tentang connecting the dots, Jobs bercerita tentang kehidupannya dan segala hal tak terencana dalam hidupnya. Pada akhirnya seluruh kisah itu membuat ia menjadi Jobs yang berdiri tegak dihadapan dunia saat itu. Semalaman aku berusaha mengkorelasikan ide connecting the dots dengan kebingugan yang aku rasakan sekarang. Akhirnya aku menemukannya, connecting the dots yang Jobs bicarakan sebenarnya berbicara pada kita untuk mensyukuri apapun yang telah kita lalui di masa lalu. Namun, ia juga berbicara padaku tentang menentukan dots selanjutnya yang seharusnya bisa aku capai... Lalu kuputuskan untuk mulai menulis kisah ini. Sekedar melihat kebekang titik-titik perjalanan hidup yang pernah aku lalui, untuk melanjutkannya dengan titik-titik kehidupan selanjutnya...


Hidup itu perantauan, mungkin merangkumnya dalam untaian kata adalah hal yang indah. “R A N T A U v.0.1 : Sebuah Pengantar”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar